Aceh Utara (
Bahasa Aceh: Acèh Barôh,
Jawi: اچيه باروﺡ) adalah sebuah
kabupaten yang terletak di wilayah
Aceh,
Indonesia.Ibu kota kabupaten ini dipindahkan dari
Lhokseumawe ke
Lhoksukon, menjadikan Lhokseumawe sebagai kota autonomi.Kabupaten ini tergolong sebagai kawasan industri terbesar di provinsi ini dan juga tergolong industri terbesar di luar pulau
Jawa, khususnya dengan dibukanya industri pengolahan gas asli cecair PT. Arun LNG di
Lhokseumawe pada tahun
1974. Di daerah wilayah ini juga terdapat pabrik-pabrik besar lainnya: Pabrik Kertas Kraft Aceh, pabrik Pupuk AAF (Aceh Asean Fertilizer) dan pabrik Pupuk Iskandar Muda (PIM).Dalam sektor pertanian, daerah ini mempunyai reputasi sendiri sebagai penghasil
beras yang sangat penting. Maka secara keseluruhan Kabupaten Aceh Utara merupakan daerah Tingkat II yang paling berpotensi di provinsi dan pendapatan per kapita di atas paras Rp 1.4 juta tanpa migas atau Rp 6 juta dengan migas.Pada 1970-an, ladang gas dan minyak ditemui di
Lhokseumawe,
ibu kota Aceh Utara. Kemudian, Aceh pun mulai didatangi para pelabur luar negeri yang tertarik pada sumber daya alamnya yang hebat. Sejak itu,
gas asli cecair atau Liquefied Natural Gas (LNG) yang diolah di kilang PT. Arun Natural Gas Liquefaction (NGL) Co, yang berasal dari instalasi
PT. ExxonMobil Oil Indonesia (EMOI) di zona industri Lhokseumawe, telah menjadikan wilayah ini menjadi kawasan industri
petrokimia moden.Kegiatan ekonomi Kabupaten Aceh Utara didominasi oleh dua sektor iaitu sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan. Pada sektor pertambangan, sumur-sumur gas yang diolah PT. EMOI tentu menjadi salah satu faktor keunggulan sektor ini. Dengan kontribusi Rp 8.6 trilion pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2000, ia menempati peringkat pertama dengan disusul oleh sektor industri sebesar Rp 4.7 trilion.Pada bidang agama, penduduk Aceh Utara adalah penduduk yang beragama
Islam yang taat beragama. Pada tahun 1994, terdapat 782 orang yang berangkat menunaikan
haji.